Kamis, 27 September 2012

KEGIATAN EKONOMI


A. PENGERTIAN KEGIATAN EKONOMI
kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam kehidupan sehari-hari tak seorang pun dapat membuat semua barang yang dibutuhkannya. Oleh sebab itu ada kerja sama antara orang yang satu dengan orang lainnya. Kerja sama itu saling melengkapi. Ada orang yang bekerja sebagai petani yang memproduksi bahan pangan. Ada yang membuat pakaian untuk dijual dan diperdagangkan, dan seterusnya.
Secara umum, kegiatan ekonomi meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi

B. Produksi
Produksi adalah kegiatn menambah kegunaan suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga  lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan menambah kegunaan suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Sedangkan kegiatan menambah kegunaan suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.
 ♦Produksi barang, selanjutnya dapat dibedakan atas produksi barang konsumsi dan produksi barang modal. Barang konsumsi merupakan barang yang siap untuk dikonsumsi, sedangkan barang modal merupakan barang yang dipergunakan untuk menghasilkan barang lebih lanjut. Jadi barang modal tidak dapat digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Produksi jasa, dapat dibedakan atas jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan dan jasa yang tidak secara langsung memenuhi kebutuhan. Film, perawatan dokter, pengajaran dari seorang guru, atau pagelaran music merupakan produksi jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan pengangkutan, pergudangan, dan perbankan merupakan contoh produksi jasa yang secara tidak lngsung memenhi kebutuhan manusia.

Tujuan kegiatan produksi
Dapat kita tarik kesimpulan sederhana bahwa tanpa kegiatan produksi, kebutuhan manusia yang bermacam ragam itu tidak dapat dipenuhi. Kemajuan dalam hal melakukan produksi ada hubungannya dengan standar hidup. Jadi secara umum tujuan produksi adalah memenuhi kebutuhan manusia agar mencapai kemakmuran.
Kemudian perlu diketahui juga bahwa dalam kegiatan produksi itu ada dua pihak dan terkait. Yaitu, pertama adalah pihak yang menghasilkan atau memproduksi barang dan jasa yang kemudian disebut sebagai produsen. Sedangkan pihak yang kedua adalah yang mengonsumsi atau yang menggunakan barang atau jasa yang disebut konsumen.
Maka berdasarkan pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan produksi, maka tujuan produksi juga dapat dilihat secara khusus dari sudut kepentingan pihak-pihak tersebut. Bagi pihak produsen tujuan produkasi adalah mendapatkan keuntungan serta menjaga kesinambungan kehidupan perusahaan. Sedangkan bagi konsumen kegiatan produksi bertujuan menyediakan berbagai alat pemuas kebutuhan manusia

C. Distribusi
Distribusi adalah penyaluran atau penyampaian barang-barang dan jasa-jasa dari produsen kepada konsumen. Perusahaan atau perseorangan yang menyalurkan barang disebut distributor. Contoh distribusi seperti penyalur sembako, penyalur barang elektronik, penyalur pembantu, biro iklan, dan lain-lain.
Tujuan kegiatan distribusi
Sebagaimana kita ketahui bahwa produsen memproduksi barang dan jasa tidak untuk digunakan sendiri, tetapi disalurkan kepada produsen lainnya atau ke konsumen akhir. Jadi terdapat perbedaan jarak tempat antara produsen dan konsumen. Disinilah tujuan dari distribusi, yaitu menyampaikan barang dan jasa dari tempat produsen ke tempat konsumen. Secara terperinci disebutkan bahwa kegiatan distribusi mempunyai tujuan :
  1. Menyalurkan barang produksi ke konsumen
  2. Mempercepat sampainya hasil produsen kejapada konsumen
  3. Tercapainya pemerataan produksi
  4. Menjaga kesinambungan produksi
  5. Memperbesar dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
  6. Memotivasi produsen lebuh meningkatkan nilai guna barang
Fungsi kegiatan distribusi
Setelah memahami pengertian dan tujuan kegiatan distribusi, maka disimpulkan peranan atau fungsi dari kegiatan distribusi adalah ;
  1. Memperlancar arus penyaluran barang dan jasa kepada produsen yang menggunakan bahan dasar maupun ke konsumen akhir.
  2. Menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen
Saluran distribusi
Oleh karena perbedaan keadaan dan karakteristik pengguna barang dan jasa hasil produksi, maka saluran distribusi dapat dibedakan atas saluran barang konsumsi, barang-barang hasil industri, dan barang hasil pertanian, serta saluran tenaga kerja
  1. Saluran distribusi barang konsumsi, terdiri atas distribusi langsung dan distribusi tidak langsung. Distribusi langsung adalah produsen langsung menyalurkan Hsil industry kepada konsumen (Contoh : warung yang menjual pecel lele). Distribusi tidak langsung, yaitu produsen masih memakai perantara dalam menyalurkan hasil produksinya (
Contoh : supermarket penjual minuman ringan).
  1. b.      Saluran distribusi hasil industri
Sesuai ke-khas-an barang industry yang lebih tahan lama dn diproduksi dalam jumlah banyak maka saluran barang industry menggunakan distribusi indirect. Secara umum, penyaluran barang industry menggunakan empat saluran, yaitu :
1). Produsen – agen – distributor – pemakai hasil industry
2). Produsen – agen – pemakai hasil industry
3). Produsen – distributor – pemakai hasil industry
4). Produsen – pemakai hasil industri
c. Saluran distribusi hasil pertanian
    Hasil pertanian mempunyai karakteristik sendiri dibandingkan hasil industry. Hasil  
    Pertanian tersebar dalm jumlah-jumlah yang relative kecil. Oleh karenanya untuk  
    Keperluan distribusi diperlukan pedagang  pengumpul yang disebut tengkulak. Kecuali
untuk kegiatan pertanian yang enggunakan lahan luas, dimana hasilnya dalam jumlah yang besar, maka distribusinya mengikuti saluran distribusi hasil industry.
Secara umum saluran distribusi hasil pertanan secara kecil-kecilan adalah :
1). Petani – langsung ke pemakai
2). Petani – tengkulak – pemakai
3). Petani – tengkulak – grosir – pedagang kecil – pemakai
4). Petani – pasar swalayan – pemakai
d. Saluran distribusi tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan produk jasa dari sumber daya manusia, penyaluran tenaga kerja biasanya melalui Departemen tenaga kerja - agen tenaga kerja - calo tenaga kerja
Sistem Distribusi
Macam-macam sistem distribusi dapat dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut.
a.    Sistem distribusi langsung
Sistem distribusi langsung yaitu menjual atau menyalurkan hasil produksi barang atau jasa langsung kepada konsumen. Jadi, produsen langsung berhubungan dengan pembeli atau konsumen.
b.    Sistem distribusi semi langsung
Sistem distribusi semi langsung yaitu produsen menyalurkan atau menjual barang hasil produksinya melalui toko milik produsen sendiri.
c.    Sistem distribusi tidak langsung
Sistem distribusi tidak langsung yaitu produsen menyalurkan atau menjual barang atau jasa hasil produksinya ke konsumen melalui lembaga atau pedagang perantara.

D. Konsumsi
Dalam ilmu ekonomi, konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi secara berangsur-angsur manfaat suatu barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan untuk memelihara kelangsungan hidupnya.
☻Tujuan kegiatan konsumsi
Tujuan kegiatan konsumsi adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup agar tercapai kehidupan manusia yang makmur, sejahtera dan layak. Dan perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen.
☻Ciri-ciri kegiatan konsumsi
  1. Menggunakan barang atau jasa yang dibuat oleh kegiatan produksi.
  2. Barang atau jasa yang dikonsumsi diperoleh dengan perjuangan maupun tanpa perjuangan untuk barang bebas
  3. Barang atau jasa yang dikonsumsi berangsur akan habis atau berkurang
☻Faktor yang memengaruhi kegiatan konsumsi ada dua, yaitu :
  1. Factor dari dalam (intern) yang bersumber dari diri pribadi konsumen yang meliputi : motivasi, sikap hidup, dan pendapatan.
  2. Factor dari luar (ekstern) bersumber dari lingkungan sekitar konsumen meliputi : keluarga, kelas sosial, lingkungan, dan harga barang atau jasa yang akan dikonsumi.
☻ Jenis dan Jumlah Barang Konsumsi
Konsumsi barang dan jasa adalah kegiatan yang selalu dilakukan oleh manusia dari lahir hingga akhir hidupnya. Masing-masing individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan hidupnya sehari-hari. Oleh karena itu, jenis dan jumlah barang yang dikonsumsi siswa maupun dalam sebuah rumah tangga yang satu dengan yang lain pasti terdapat perbedaan sesuai dengan kemampuan ekoncmi tiap individu, maupun keluarga. Faktor penentu jenis kebutuhan keluarga antara lain berikut.
a.    Jumlah anggota keluarga.    d. Tingkatpendidikan.
b.    Umur anggota keluarga.      e. Tingkat kemampuan perekonomian keluarga.
c.    Latar belakang sosial, budaya, dan agama.
Ada banyak faktor yang menentukan pengeluaran konsumsi seseorang, oleh karena itu perlu melakukan kegiatan konsumsi secara bijaksana. Hal ini sebaiknya dilakukan oleh semua orang. Cara paling mudah dan efisien serta sederhana adalah dengan membuat terlebih dahulu daftar, jenis, dan jumlah barang yang akan dikonsumsi (dibeli) sesuai dengan urutan skala prioritas kebutuhan.

Sekarang,  lantas timbullah pertanyaan manakah dari ketiga kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat (khususnya di Indonesia) kira-kira yang lebih banyak atau dominan dilakukan?
Kegiatan konsumsi mendominsi, jawabnya(!)
Masyarakat kita pada era globalisasi ini cenderung menjadi masyarakat konsumtif. Sebagai bukti lihatlah sesekali waktu ‘pemandangan’ di mall, sering kita jumpai (terutama kaum hawa) yang menenteng kantong belanjaan di kiri-kanan berisi berbagai jenis barang-barang. Apalagi bila sedang ‘sale’ pasti kondisinya seperti semut yang mengerubuti gula.
Adalah benar bila kegiatan konsumsi dapat meningkatkan pendapatan suatu Negara. Namun harus pula disadari bahwa bila kegiatan konsumsi ini dilakukan dengan over, sehingga terjadilah apa yang disebut dengan “konsumtif”. Dan ini dapat berakibat buruk untuk jangka waktu ke depan.
Masyarakat yang lebih mengutamakan kegiatan ekonomi konsumsi daripada produksi akan memiliki ketergantungan tinggi terhadap pihak lain. Akibatnya, masyarakat konsumtif menjadi mudah dipermainkan harga. Bila sudah memiliki ketergantungan tinggi berapapun harganya hal yang lain tidak pernah menjadi pertimbangan dan tidak dipedulikan. Disamping masalah ketergantungan, kegiatan konsumsi berlebihan juga membuat masyarakat menjadi tidak kreatif. Masyarakat yang konsumtif hanya akan berfikir membeli dan tidak pernah memiliki pikiran bagaimana menciptakan. Tentu saja hal seperti ini akan berakibat dalam jangka panjang. Bayangkan bila masyarakat di suatu negara tidak ada keinginan untuk memproduksi barang-barang dan hanya berminat untuk mengonsumsi barang. Maka akibat yang jelas kita akan dipermainkan, dijadikan sasaran sebagai pasar, dan diperparah lagi dengan dijadikannya negara kita sebagai tempat penanaman modal dalam rangka menekan biaya produksi oleh negara lain yang gemar membuat barang-barang.

Bagaimana meningkatkan kegiatan produksi?
Untuk menghindari mandegnya kreativitas masyarakat maka kegiatan produksi harus ditingkatkan. Entah dalam skala kecil atau besar. Cara-cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat dalam hal produksi diantaranya sebagai berikut :
  1. Menggalakkan UKM
UKM (Usaha Kecil Menrngah) adalah salah satu kegiatan ekonomi berskala kecil namun tahan banting kala kondisi perekonomian suatu Negara sedang menglami resesi. UKM banyak ide untuk menciptakan suatu usaha dengan modal kecil. 

2. Gerakan cinta produk dalam negeri
Kebanyakan dari kita bangga dengan produk luar negeri. Padahal produk dalam negeri juga tidak kalah menarik dengan luar negeri. Itu sebabnya mulailah dari sekarang untuk mendukung dan bangga dengan produk dalam negeri karena itu adalah hasil karya saudara kita sendiri 

3. Pemberdayaan ibu rumah tangga kreatif
Ibu rumah tangga juga merupakan aset dalam perekonomian suatu bangsa. Pemberdayaan ibu rumah tangga kreatif dimaksudkan untuk mencetak ibu rumah tangga yang produktif dan rajin berkarya dalam bidang yang dikuasainya. 

4. Mengintegrasikan pembelajaran kewirausahaan dalam pelajaran terkait pada tiap jenjang pendidikan di Indonesia
Dari sejak pendidikan dasar siswa-siswa diperkenalkan berwirausaha, yang nantinya diharapkan dapat menumbuhkan sikap berwirausaha dan membuka usaha sendiri dengan demikian berarti telah melakukan kegiatan ekonomi di bidang produksi sekaligus distribusi

 5. Menanamkan sikap kreatif di lingkungan keluarga
Tiap orang memulai bersosialisasi di lingkungan keluarga, dan keluargalah bagi tiap individu merupakan tempat yang pertama dan utama bersosialisasi. Maka dengan menyadari prinsip ini para orang tua hendaknya memiliki konsep untuk menumbuhkan sikap kreatif sejak dini kepada anggota keluarganya, seperti tidak membiasakan jajan (tetapi diimbangi dengan penyediaan makanan kecil di rumah), menciptakan mainan dari kreativitas sendiri, dan usaha-usaha lainnya yang kelak dapat membentuk sikap anak menjadi kreatif dan produktif
  1. Membidik pasar luar negeri
Disadari atau tidak telah puluhan bahkan ratusan tahun negara kita dijadikan ajang (pasar) penjualan produk luar negeri, baik itu terjadi pada barang yang bersifat konkrit seperti motor, mobil, pakaian, makanan, mainan anak, tas dan sebagainya maupun barang yang bersifat abstrak seperti perilaku, style, kebiasaan, gengsi, budaya dan lainnya. Maka sudah saatnya kini kita membalik keadaan seperti itu dengan membidik pasar luar negeri bagi barang-barang produk Indonesia, toh telah terbukti seperti barang chraft, tari-tarian, dan barang teknologi made in Indonesia digemari oleh penduduk mancanegara.


Sumber



Tidak ada komentar:

Posting Komentar