Kamis, 27 September 2012

KEGIATAN EKONOMI


A. PENGERTIAN KEGIATAN EKONOMI
kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam kehidupan sehari-hari tak seorang pun dapat membuat semua barang yang dibutuhkannya. Oleh sebab itu ada kerja sama antara orang yang satu dengan orang lainnya. Kerja sama itu saling melengkapi. Ada orang yang bekerja sebagai petani yang memproduksi bahan pangan. Ada yang membuat pakaian untuk dijual dan diperdagangkan, dan seterusnya.
Secara umum, kegiatan ekonomi meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi

B. Produksi
Produksi adalah kegiatn menambah kegunaan suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga  lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan menambah kegunaan suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Sedangkan kegiatan menambah kegunaan suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.
 ♦Produksi barang, selanjutnya dapat dibedakan atas produksi barang konsumsi dan produksi barang modal. Barang konsumsi merupakan barang yang siap untuk dikonsumsi, sedangkan barang modal merupakan barang yang dipergunakan untuk menghasilkan barang lebih lanjut. Jadi barang modal tidak dapat digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Produksi jasa, dapat dibedakan atas jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan dan jasa yang tidak secara langsung memenuhi kebutuhan. Film, perawatan dokter, pengajaran dari seorang guru, atau pagelaran music merupakan produksi jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan pengangkutan, pergudangan, dan perbankan merupakan contoh produksi jasa yang secara tidak lngsung memenhi kebutuhan manusia.

Tujuan kegiatan produksi
Dapat kita tarik kesimpulan sederhana bahwa tanpa kegiatan produksi, kebutuhan manusia yang bermacam ragam itu tidak dapat dipenuhi. Kemajuan dalam hal melakukan produksi ada hubungannya dengan standar hidup. Jadi secara umum tujuan produksi adalah memenuhi kebutuhan manusia agar mencapai kemakmuran.
Kemudian perlu diketahui juga bahwa dalam kegiatan produksi itu ada dua pihak dan terkait. Yaitu, pertama adalah pihak yang menghasilkan atau memproduksi barang dan jasa yang kemudian disebut sebagai produsen. Sedangkan pihak yang kedua adalah yang mengonsumsi atau yang menggunakan barang atau jasa yang disebut konsumen.
Maka berdasarkan pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan produksi, maka tujuan produksi juga dapat dilihat secara khusus dari sudut kepentingan pihak-pihak tersebut. Bagi pihak produsen tujuan produkasi adalah mendapatkan keuntungan serta menjaga kesinambungan kehidupan perusahaan. Sedangkan bagi konsumen kegiatan produksi bertujuan menyediakan berbagai alat pemuas kebutuhan manusia

C. Distribusi
Distribusi adalah penyaluran atau penyampaian barang-barang dan jasa-jasa dari produsen kepada konsumen. Perusahaan atau perseorangan yang menyalurkan barang disebut distributor. Contoh distribusi seperti penyalur sembako, penyalur barang elektronik, penyalur pembantu, biro iklan, dan lain-lain.
Tujuan kegiatan distribusi
Sebagaimana kita ketahui bahwa produsen memproduksi barang dan jasa tidak untuk digunakan sendiri, tetapi disalurkan kepada produsen lainnya atau ke konsumen akhir. Jadi terdapat perbedaan jarak tempat antara produsen dan konsumen. Disinilah tujuan dari distribusi, yaitu menyampaikan barang dan jasa dari tempat produsen ke tempat konsumen. Secara terperinci disebutkan bahwa kegiatan distribusi mempunyai tujuan :
  1. Menyalurkan barang produksi ke konsumen
  2. Mempercepat sampainya hasil produsen kejapada konsumen
  3. Tercapainya pemerataan produksi
  4. Menjaga kesinambungan produksi
  5. Memperbesar dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
  6. Memotivasi produsen lebuh meningkatkan nilai guna barang
Fungsi kegiatan distribusi
Setelah memahami pengertian dan tujuan kegiatan distribusi, maka disimpulkan peranan atau fungsi dari kegiatan distribusi adalah ;
  1. Memperlancar arus penyaluran barang dan jasa kepada produsen yang menggunakan bahan dasar maupun ke konsumen akhir.
  2. Menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen
Saluran distribusi
Oleh karena perbedaan keadaan dan karakteristik pengguna barang dan jasa hasil produksi, maka saluran distribusi dapat dibedakan atas saluran barang konsumsi, barang-barang hasil industri, dan barang hasil pertanian, serta saluran tenaga kerja
  1. Saluran distribusi barang konsumsi, terdiri atas distribusi langsung dan distribusi tidak langsung. Distribusi langsung adalah produsen langsung menyalurkan Hsil industry kepada konsumen (Contoh : warung yang menjual pecel lele). Distribusi tidak langsung, yaitu produsen masih memakai perantara dalam menyalurkan hasil produksinya (
Contoh : supermarket penjual minuman ringan).
  1. b.      Saluran distribusi hasil industri
Sesuai ke-khas-an barang industry yang lebih tahan lama dn diproduksi dalam jumlah banyak maka saluran barang industry menggunakan distribusi indirect. Secara umum, penyaluran barang industry menggunakan empat saluran, yaitu :
1). Produsen – agen – distributor – pemakai hasil industry
2). Produsen – agen – pemakai hasil industry
3). Produsen – distributor – pemakai hasil industry
4). Produsen – pemakai hasil industri
c. Saluran distribusi hasil pertanian
    Hasil pertanian mempunyai karakteristik sendiri dibandingkan hasil industry. Hasil  
    Pertanian tersebar dalm jumlah-jumlah yang relative kecil. Oleh karenanya untuk  
    Keperluan distribusi diperlukan pedagang  pengumpul yang disebut tengkulak. Kecuali
untuk kegiatan pertanian yang enggunakan lahan luas, dimana hasilnya dalam jumlah yang besar, maka distribusinya mengikuti saluran distribusi hasil industry.
Secara umum saluran distribusi hasil pertanan secara kecil-kecilan adalah :
1). Petani – langsung ke pemakai
2). Petani – tengkulak – pemakai
3). Petani – tengkulak – grosir – pedagang kecil – pemakai
4). Petani – pasar swalayan – pemakai
d. Saluran distribusi tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan produk jasa dari sumber daya manusia, penyaluran tenaga kerja biasanya melalui Departemen tenaga kerja - agen tenaga kerja - calo tenaga kerja
Sistem Distribusi
Macam-macam sistem distribusi dapat dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut.
a.    Sistem distribusi langsung
Sistem distribusi langsung yaitu menjual atau menyalurkan hasil produksi barang atau jasa langsung kepada konsumen. Jadi, produsen langsung berhubungan dengan pembeli atau konsumen.
b.    Sistem distribusi semi langsung
Sistem distribusi semi langsung yaitu produsen menyalurkan atau menjual barang hasil produksinya melalui toko milik produsen sendiri.
c.    Sistem distribusi tidak langsung
Sistem distribusi tidak langsung yaitu produsen menyalurkan atau menjual barang atau jasa hasil produksinya ke konsumen melalui lembaga atau pedagang perantara.

D. Konsumsi
Dalam ilmu ekonomi, konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi secara berangsur-angsur manfaat suatu barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan untuk memelihara kelangsungan hidupnya.
☻Tujuan kegiatan konsumsi
Tujuan kegiatan konsumsi adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup agar tercapai kehidupan manusia yang makmur, sejahtera dan layak. Dan perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen.
☻Ciri-ciri kegiatan konsumsi
  1. Menggunakan barang atau jasa yang dibuat oleh kegiatan produksi.
  2. Barang atau jasa yang dikonsumsi diperoleh dengan perjuangan maupun tanpa perjuangan untuk barang bebas
  3. Barang atau jasa yang dikonsumsi berangsur akan habis atau berkurang
☻Faktor yang memengaruhi kegiatan konsumsi ada dua, yaitu :
  1. Factor dari dalam (intern) yang bersumber dari diri pribadi konsumen yang meliputi : motivasi, sikap hidup, dan pendapatan.
  2. Factor dari luar (ekstern) bersumber dari lingkungan sekitar konsumen meliputi : keluarga, kelas sosial, lingkungan, dan harga barang atau jasa yang akan dikonsumi.
☻ Jenis dan Jumlah Barang Konsumsi
Konsumsi barang dan jasa adalah kegiatan yang selalu dilakukan oleh manusia dari lahir hingga akhir hidupnya. Masing-masing individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan hidupnya sehari-hari. Oleh karena itu, jenis dan jumlah barang yang dikonsumsi siswa maupun dalam sebuah rumah tangga yang satu dengan yang lain pasti terdapat perbedaan sesuai dengan kemampuan ekoncmi tiap individu, maupun keluarga. Faktor penentu jenis kebutuhan keluarga antara lain berikut.
a.    Jumlah anggota keluarga.    d. Tingkatpendidikan.
b.    Umur anggota keluarga.      e. Tingkat kemampuan perekonomian keluarga.
c.    Latar belakang sosial, budaya, dan agama.
Ada banyak faktor yang menentukan pengeluaran konsumsi seseorang, oleh karena itu perlu melakukan kegiatan konsumsi secara bijaksana. Hal ini sebaiknya dilakukan oleh semua orang. Cara paling mudah dan efisien serta sederhana adalah dengan membuat terlebih dahulu daftar, jenis, dan jumlah barang yang akan dikonsumsi (dibeli) sesuai dengan urutan skala prioritas kebutuhan.

Sekarang,  lantas timbullah pertanyaan manakah dari ketiga kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat (khususnya di Indonesia) kira-kira yang lebih banyak atau dominan dilakukan?
Kegiatan konsumsi mendominsi, jawabnya(!)
Masyarakat kita pada era globalisasi ini cenderung menjadi masyarakat konsumtif. Sebagai bukti lihatlah sesekali waktu ‘pemandangan’ di mall, sering kita jumpai (terutama kaum hawa) yang menenteng kantong belanjaan di kiri-kanan berisi berbagai jenis barang-barang. Apalagi bila sedang ‘sale’ pasti kondisinya seperti semut yang mengerubuti gula.
Adalah benar bila kegiatan konsumsi dapat meningkatkan pendapatan suatu Negara. Namun harus pula disadari bahwa bila kegiatan konsumsi ini dilakukan dengan over, sehingga terjadilah apa yang disebut dengan “konsumtif”. Dan ini dapat berakibat buruk untuk jangka waktu ke depan.
Masyarakat yang lebih mengutamakan kegiatan ekonomi konsumsi daripada produksi akan memiliki ketergantungan tinggi terhadap pihak lain. Akibatnya, masyarakat konsumtif menjadi mudah dipermainkan harga. Bila sudah memiliki ketergantungan tinggi berapapun harganya hal yang lain tidak pernah menjadi pertimbangan dan tidak dipedulikan. Disamping masalah ketergantungan, kegiatan konsumsi berlebihan juga membuat masyarakat menjadi tidak kreatif. Masyarakat yang konsumtif hanya akan berfikir membeli dan tidak pernah memiliki pikiran bagaimana menciptakan. Tentu saja hal seperti ini akan berakibat dalam jangka panjang. Bayangkan bila masyarakat di suatu negara tidak ada keinginan untuk memproduksi barang-barang dan hanya berminat untuk mengonsumsi barang. Maka akibat yang jelas kita akan dipermainkan, dijadikan sasaran sebagai pasar, dan diperparah lagi dengan dijadikannya negara kita sebagai tempat penanaman modal dalam rangka menekan biaya produksi oleh negara lain yang gemar membuat barang-barang.

Bagaimana meningkatkan kegiatan produksi?
Untuk menghindari mandegnya kreativitas masyarakat maka kegiatan produksi harus ditingkatkan. Entah dalam skala kecil atau besar. Cara-cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat dalam hal produksi diantaranya sebagai berikut :
  1. Menggalakkan UKM
UKM (Usaha Kecil Menrngah) adalah salah satu kegiatan ekonomi berskala kecil namun tahan banting kala kondisi perekonomian suatu Negara sedang menglami resesi. UKM banyak ide untuk menciptakan suatu usaha dengan modal kecil. 

2. Gerakan cinta produk dalam negeri
Kebanyakan dari kita bangga dengan produk luar negeri. Padahal produk dalam negeri juga tidak kalah menarik dengan luar negeri. Itu sebabnya mulailah dari sekarang untuk mendukung dan bangga dengan produk dalam negeri karena itu adalah hasil karya saudara kita sendiri 

3. Pemberdayaan ibu rumah tangga kreatif
Ibu rumah tangga juga merupakan aset dalam perekonomian suatu bangsa. Pemberdayaan ibu rumah tangga kreatif dimaksudkan untuk mencetak ibu rumah tangga yang produktif dan rajin berkarya dalam bidang yang dikuasainya. 

4. Mengintegrasikan pembelajaran kewirausahaan dalam pelajaran terkait pada tiap jenjang pendidikan di Indonesia
Dari sejak pendidikan dasar siswa-siswa diperkenalkan berwirausaha, yang nantinya diharapkan dapat menumbuhkan sikap berwirausaha dan membuka usaha sendiri dengan demikian berarti telah melakukan kegiatan ekonomi di bidang produksi sekaligus distribusi

 5. Menanamkan sikap kreatif di lingkungan keluarga
Tiap orang memulai bersosialisasi di lingkungan keluarga, dan keluargalah bagi tiap individu merupakan tempat yang pertama dan utama bersosialisasi. Maka dengan menyadari prinsip ini para orang tua hendaknya memiliki konsep untuk menumbuhkan sikap kreatif sejak dini kepada anggota keluarganya, seperti tidak membiasakan jajan (tetapi diimbangi dengan penyediaan makanan kecil di rumah), menciptakan mainan dari kreativitas sendiri, dan usaha-usaha lainnya yang kelak dapat membentuk sikap anak menjadi kreatif dan produktif
  1. Membidik pasar luar negeri
Disadari atau tidak telah puluhan bahkan ratusan tahun negara kita dijadikan ajang (pasar) penjualan produk luar negeri, baik itu terjadi pada barang yang bersifat konkrit seperti motor, mobil, pakaian, makanan, mainan anak, tas dan sebagainya maupun barang yang bersifat abstrak seperti perilaku, style, kebiasaan, gengsi, budaya dan lainnya. Maka sudah saatnya kini kita membalik keadaan seperti itu dengan membidik pasar luar negeri bagi barang-barang produk Indonesia, toh telah terbukti seperti barang chraft, tari-tarian, dan barang teknologi made in Indonesia digemari oleh penduduk mancanegara.


Sumber



Kamis, 30 Agustus 2012

Kegunaan Uang Sesua Kebutuhan


Materi IPS SD Kelas III

Uang memegang peranan penting  
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.

Pada awalnya di Indonesia, uang —dalam hal ini uang kartal— diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi.

A. Sejarah Uang

Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem'barter'yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted) benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang: orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam.

 Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah dijadikan sebagai alat tukar sebelum manusia menemukan uang logam.

Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama. Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul suatu anggapan kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.

B. Fungsi Uang
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.

Fungsi asli
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.

Fungsi Turunan
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain:

1.      Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang, yaitu uang.



2. Uang sebagai alat pembayaran utang
Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.

3. Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang.
4. Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.
5. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi

Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.

C. Syarat-syarat Uang
Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau —setidaknya— dijamin keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).

D. Jenis-Jenis Uang
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek.

1.      Menurut bahan pembuatannya
Dinar dan Dirham, dua contoh mata uang logam. Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas.
a). Uang logam
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai. Uang logam memiliki tiga macam nilai:
Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.
Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00).
Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso).
Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di dalamnya; semakin besar kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut.

b) Uang kertas
Sementara itu, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).

2. Menurut nilainya
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang tanda (token money)
a) Uang Penuh (full bodied money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.

b) Uang Tanda (token money)
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00.

Selasa, 24 Januari 2012

UANG


MATERI IPS KELAS III SD SEMESTER II

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat :
a.  Mengenal sejarah uang
b. Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan 

Uang memegang peranan penting  dalam kehidupan manusia. Uang berfungsi sebagai alat tukar dan alat pembayaran. Setiap orang memerlukan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Agar semua kebutuhan terpenuhi kita harus mengatur penggunaan uang dengan baik.

A.  SEJARAH UANG  
 1. Zaman Sebelum Mengenal Uang
Pada zaman sebelum orang mengenal uang, mereka berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dengan usaha sendiri. Kehidupan digantungkan pada alam. Mereka berburu, menangkap ikan, serta mencari buah dan umbi-umbian sebagai bahan makanan. Untuk pakaian mereka menggunakan bahan makanan. Untuk pakaian mereka menggunakan kulit kayu atau kulit binatang dan daun-daunan. Mereka tinggal di gua dan berpindah-pindah. Semua yang diperoleh dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Perkembangan selanjutnya, menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka harus mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkannya. Mereka tidak memperhitungkan apakah barang yang mereka tukarkan tersebut nilainya seimbang atau tidak. Misalnya, seikat umbi-umbian ditukar dengan seekor ayam. Pertukaran barang dengan barang ini disebut barter 
Pada akhirnya, banyak kesulitan yang dirasakan dengan cara ini. Di antara kesulitan tersebut adalah sebagai berikuit :
  • Kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan mau menukarkan barang yang dimilikinya
  • Kesulitan untuk memperoleh barang yang diperlukan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya
2. Perkembangan Uang
Seiring dengan kemajuan pola pikir manusia, lama kelamaan cara barter tidak digunakan karena memiliki banyak kelemahan. Untuk mengatasinya, timbul pemikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.
a. Uang Barang
Kesulitan yang dialami oleh manusia dalam barter adalah kesulitan mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Kesulitan itu mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, yaitu dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Oleh karena itu, pada masa uang barang ini timbul benda-benda yang selalu dipakai dalam pertukaran.
Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Benda-benda yang dapat diterima umum
  2. Benda-benda yang dipilih dipercaya memiliki kekuatan gaib
  3. Benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari
Contoh alat tukar yang populer pada masa ini adalah kulit kayu, kulit binatang, kulit kerang, manik-manik, tanah liat, atau garam. Orang Romawi menggunakan garam sebagai alat tukar dan sebagai pembayaran upah. Benda aneh juga pernah dipakai  misalnya, di Tibet bongkah teh kering sebagai uang. Sebenarnya apa saja bisa digunakan sebagai alat tukar, asalkan tiap orang sepakat atas nilainya.
Meskipun pada masa ini alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran barang tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara laain sebagai berikut :
  1. Nilai yang dipertukaran belum mempunyai pecahan
  2. Banyak jenis uang barang yang beredar dan hany berlaku di daerah masing-masing
  3.  Sulit untuk penyimpanan dan pengangkutan
b. Uang Logam 
          Sekitar abad ke-17 M orang mulai mengenal cara pertukaran dengan mata uang. Seperti bangsa Turki menggunakan uang dari uang logam. Logam dipilih sebagai bahan uang karena :

  1. Digemari umum
  2. tahan lama dan tidak mudah rusak
  3. memiliki nilai tinggi
  4. mudah dipindah-pindah
  5. mudah dipecah-pecah dan tidak mengurangi nilainya        

Bahan logam yang memenuhi persyaratan di atas adalah emas dan perak. Uang dari emas dan perak saat itu disebut uang logam. Uang logam emas dan perakjuga disebut sebagai uang penuh, artinya nilai bahan uang sama dengan nilai nominal (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang menempa uang, melebur, dan memakainya. Setiap orang juga mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam .
       Sejalan dengan perkembangan perekonomian, maka perkembangan tukar-menukar barang dengan uang logam juga makin meningkat. Sementara itu, jumlah logam mulia emas dan perak terbatas.
        Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk tukar menukar dalam jumlah besar. Kesulitan terutama dalam hal pengangkutan dan penyimpanan, hingga kemudian lahirlah uang kertas 
c. Uang Kertas
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan surat bukti kepemilikan emas dan perak. Surat bukti ini dapat dijadikan sebagai alat perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain uang kertas yang beredar pada saat itu dijamin 100% dengan emas dan perak yang disimpan di tukang emas atau perak. Sewaktu-waktu uang ini dapat ditukarkan penuh dengan jumlahnya. 

B. JENIS UANG DAN KEGUNAANNYA
1. Jenis-jenis Uang 
Uang yang seringh kita pergunakan untuk membeli berbagai barang ada yang terbuat dari kertas dan ada yang terbuat dari logam. Kedua jenis uang tersebut dinamakan uang kartal.
Selain uang logam dan uang kertas, ada jenis lain yang juga dapat kita gunakan sebagai alat pembayaran pengganti uang, disebut uang giral. Yang termasuk uang giral adalah cek, giro, dan kartu kredit

a. Uang Kartal
     Uang kartal adalah uang berupa kertas dan logam yang digunakan sebagai alat pembayaran 
    1) Uang kertas 
Uang kertas terbuat dari bahan khusus dan memiliki bentuk persegi panjang. Uang kertas memiliki dua gambar berbeda. Tiap uang kertas juga memiliki nilai dan warna berbeda
Ciri-ciri uang kertas Republik Indonesia (RI) adalah sebagai berikut :
  1.  Uang kertas berwarna biru, hijau, atau merah
  2. Terdapat gambar pada kedua sisinya. Bagian depan bergambar pahlawan. Bagian belakang bergambar tempat wisata, hasil kerajinan dari suatu daerah, atau kegiatan di bidang tertentu
  3. Tercantum nilai nominal uang yang tertulis dengan angka atau huruf
  4. Terdapat terdapat tanda tangan Dewan Gubernur Bank Indonesia
  5. Terdapat tulisan Bank Indonesia dan logo Bank Indonesia
  6. Tertulis nomor seri mata uang. Nomor seri menunjukkan urutan nomor pengeluaran uang tersebut
  7. Tercantum tahun penerbitan uang tersebut
  8. Memiliki benang pengamanb
Uang kertas yang saat ini beredar di masyarakat bernilai 1.000 rupiah, 2.000 rupiah, 5.000 rupiah, 10.000 rupiah, 20.000 rupiah, 50.000 ribu rupiah, dan 100.000 rupiah.
Di Indonesia uang yang saat ini beredar dicetak pada Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri). Lembaga yang berhak mengedarkan uang sebagai alat pembayaran yang sah adalah Bank Indonesia

2) Uang logam
Uang logam terbuat dari logam aluminium, perak, dan tembaga. Bentuknya bundar dan pipih. Beberapa ciri uang logam RI adalah sebagai berikut:
  1. Uang logam berwarna putih seperti perak atau cokelat kemerahan
  2. Terdapat dua gambar pada kedua sisinya. Pada salah satu sisinya bergambar tumbuhan (flora) atau hewan (fauna). Sisi yang lain bergambar burung Garuda
  3. Tercantum nilai nominal uang tertulis dengan angka
  4. Terdapat tulisan Bank Indonesia
  5. Tercantum tahun penerbitan uang tersebut
Uang kertas dan uang logam masing-masing memiliki keuntungan dan kelemahan. Uang kertas mudah dibawa kemana-mana karena bisa dilipat dan relatif ringan tetapi mudah kusut dan robek. Uang logam kuat dan tahan lama, dan tidak mudah rusak. Akan tetapi, membawa uang logam dalam jumlah banyak sangat sulit dan tidak praktis karena relatif berat

b.Uang Giral  
Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank umum berupa surta-surat berharga. Uang giral sewaktu-waktu dapat dipakai sebagai alat pembayaran, contohnya cek, giro, dan kartu kredit
  1. Cek adalah perintah tertulis pemegang rekening kepada bank yang ditunjukkan untuk membayar sejumlah uang
  2. Giro adalah simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau surat berharga lainnya melalui pemindahbukuan
Kartu kredit adalah kartu yang dikeluarkan oleh bank yang menjamin pemegangnya untuk dapat berbelanja tanpa membayar secara kontan

2. Kegunaan Uang 
  • Uang dapat digunakan sebagai alat tukar, artinya dengan uang kita dapat membeli barang yang kita inginkan
  • Uang dapat digunakan sebagai alat pembayaran sah, seperti membayar jasa dokter, sopir angkutan umum, dan sebagainya
  • Uang dapat ditabung atau disimpan. Jika sewaktu-waktu kita memerlukan uang tersebut, kita tinggal mengambil dari tempat penyimpanan
C. PENGELOLAAN UANG 
1. Cara mengelola Uang 
  • Membuat rencana anggaran. Rencana anggaran berguna untuk mengatur segala jenis pengeluaran agar dapat terencana dengan baik
  •  Menabung. Dengan menabung kita dapat mengehemat pengeluaran, memenuhi kebutuhan yang sifatnya mendesak, dan memenuhi kebutuhan masa depan
2. Manfaat Mengelola uang 
  • Melatih hidup tertib dan teratur. Kebiasaan mengelola uang dengan baik akan membuat hidup lebih tertib dan teratur. Kita memiliki rencana untuk mengatur apa yang akan kita beli. Kita tidak mudah membelajakan uang jika tidak penting sehingga terhindar dari pembelian barang yang tidak perlu
  • Melatih hidup hemat. Hemat berarti membelajakan uang sesuai dengan kebutuhan. Dengan berhemat kita sudah belajar berhati-hati dalam menggunakan uang. Makna hemat bukan berarti kikir, tetapi melakukan pengaturan keuangan sesuai dengan kebutuhan. Sikap hidup hemat juga melatih hidup tidak boros 
 

Kedudukan anggota keluarga



Anggota keluarga 
Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Keluarga yang terdiri dari ayah ibu dan anak disebut Keluarga Inti
Keluarga yang terdiri atas 4 orang yaitu ayah, ibu, dan dua orang anak disebut Caturwarga

Kita hidup dalam keluarga. Keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan anak – anak. Keluarga yang terdiri atas ayah,ibu dan anak – anak disebut keluarga batih atau keluarga inti. Dalam masyarakat Indonesia terdapat banyak keluarga yang anggotanya keluarganya bukan dari keluarga inti ada anggota lain misalnya kakek nenek paman bibi dan keponakan karena mereka tinggal di bawah satu atap makan minum bersama maka semua dikatakan suatu keluarga luas. Keluarga inti atau keluarga gabung jika hidup makan bersama dari dapur yang sama maka keluarga tersebut disebut tumah tangga.
Keluargaku
Namaku Dea, aku anak ke dua dari dua bersaudara orang menyebutku anak bungsu . anak bungsu adalah anak terakhir.
Anak pertama di keluargaku bernama Nina. Anak pertama atau biasanya disebut anak sulung. Ayah dan ibu sayang kepada kami berdua. Keluargaku terdiri atas ayah, ibu, dan dua anak. Keluargaku termasuk catur warga.


Tugas /Kewajiban Anggota Keluarga
  1. Ayah
  • Bertanggung jawab kepada seluruh anggota keluarga
  • Melindungi seluruh anggota keluarga.
  • Mencari nafkah untuk keluarga.
  • Mendidik dan memberi nasihat kepada anak-anak.

  1. Ibu
  1. Mengurus keperluan rumah tangga.
  2. Mendampingi ayah dalam mengurus anak-anak.
  3. Mengtur gizi makanan keluarga sehari-hari.
  4. Mengatur nafkah yang diberikan ayah.

  1. Anak
  • Patuh dan taat terhadap kepada perintah orang tua.
  • Menghormati orang tua.
  • Membantu pekerjaan orang tua.
  • Belajar agar tercapai cita-cita.

Kedudukan keluarga
Setiap anggota keluarga memiliki kedudukan yang berlaku secara umum dan turun temurun. Ayah mempunyai kedudukan sebagai kepala keluarga. Kedudukan ibu sebagai ibu rumah tangga, aku, adik, dan kakakku kedudukannya anggota keluarga.
Ayah adalah suami dari ibu. Ayah dari anak – anak ibu adalah istri dari bapak ibu dari anak – anak. Anak berkedudukan sebagai anak dari ayah ibu kakak dari adik dan adik dari kakak.

Peran anggota keluarga
Peran Anggota Keluarga
  1. Ayah
  • Mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
  • Menjadi pemimpin dalam rumah tangga.
  • Melindungi dan memberi rasa aman terhadap keluarga.
  • Menciptakan keharmonisan dalam keluarga.

  1. Ibu
  • Mengurus keperluan rumah tangga.
  • Membantu ayah membimbing dan mendidik anak-anak.

  1. Anak
  • Belajar.
  • Mebantu tugas orang tua.
  • Membersihkan dan menata rumah beserta lingkungan.
  • Membantu ibu memasak di dapur.
  • Membantu ayah membersihkan saluran air.

  1. Peran Anggota Keluarga Lain (Kakek-Nenek, Paman-Bibi)
  • Menemani anak ketika orang tua pergi.
  • Membantu anak belajar.
  • Memberikan nasihat pada anak.
  • Menggantikan peran orang tua.


Silsilah keluarga
Setiap keluarga punya silsilah. Silsilah adalah asal usul keluaarga. Dengan adanya silsilah kamu dapat mengenali saudara sedarah saudara dari ayah dan saudara dari ibu bahkan asal usulmu sendiri seturut garis keturunan yang pasti